Tugas 8_Pengantar Aplikasi Komputer
Nama: Nelly Lestari Siahaan
Kelas: 3 Akuntansi Pagi
NPM: 2023303292
Mata Kuliah: Pengantar Aplikasi Komputer
Dosen: Murdan Sianturi, S.Kom, M.Kom
Perguruan Tinggi: STIE Mulia Pratama
5 Fakta Japan Airlines
Tabrakan dan Terbakar di Landasan Pacu Haneda
(Nelly Lestari Siahaan, CNN Indonesia_Rabu, 03 Januari 2024)
Maskapai Japan Airlines (JAL) mengalami kebakaran
setelah sempat tabrakan dengan pesawat lain di landasan pacu Bandara
Haneda Tokyo, Jepang, Selasa (2/1) sore waktu setempat.
Pesawat Airbus A350-900 menabrak dan terbakar tak lama usai mendarat di
landasan pacu Bandara Haneda sekitar pukul 17.47 waktu setempat. Japan Airlines
mendarat di Haneda usai terbang dari kota Sapporo di Jepang utara.
Tayangan televisi terkemuka Jepang, NHK, menunjukkan pesawat
Japan Airlines itu bergerak cepat di sepanjang landasan sebelum ledakan yang
memicu kobaran api muncul pada bagian bawah pesawat.
Berikut fakta-fakta soal insiden Japan Airlines yang dirangkum
CNNIndonesia.com:
1. Tabrakan dengan pesawat
bantuan gempa
Pada rekaman video dari media Jepang NHK, terlihat pesawat Japan Airlines yang
membawa 367 penumpang dan 12 awak kabin itu menabrak sebuah pesawat, yang
berujung dengan kobaran api besar di landasan pacu.
Api terlihat berkobar dari jendela dan bagian bawah pesawat
Airbus Japan Airlines 516 usai kecelakaan tersebut. Pesawat yang bertabrakan
dengan Japan Airlines itu merupakan pesawat milik Pasukan Penjaga Pantai Jepang
yang hendak mengirim bantuan untuk korban gempa.
Menurut informasi, pesawat Penjaga Pantai yang ditabrak oleh
Japan Airlines akan berangkat dari Bandara Haneda ke pangkalan udara di
Prefektur Niigata, untuk membantu pengiriman bantuan korban gempa.
2. Lima orang tewas
Lima orang awak pesawat Penjaga Pantai dipastikan tewas dalam insiden
kecelakaan pesawat ini.
Kelima orang tewas tersebut merupakan awak pesawat penjaga
pantai, yang hendak melakukan misi pertolongan gempa Jepang ke Prefektur
Ishikawa.
Hanya seorang yang selamat dalam pesawat jenis Bombardier
Dash-8 penjaga pantai yang ditabrak pesawat Japan Airlines tersebut, dikutip
dari the Guardian.
Sementara itu, seluruh
367 penumpang pesawat Japan Airlines berhasil selamat dan dievakuasi. Para
penumpang dan kru Japan Airlines terlihat keluar pesawat menggunakan perosotan
darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba
memadamkan api yang kian membesar.
3. Penyebab tabrakan belum
diketahui
Hingga kini penyebab
kecelakaan dan tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat pengirim
bantuan itu belum diketahui. NHK melaporkan manufaktur pesawat Airbus asal Prancis
bakal mengirim tim spesialis untuk membantu penyelidikan kecelakaan ini.
Airbus mengatakan pengiriman tim ini sejalan dengan
rekomendasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Produsen pesawat
tersebut mengatakan kepada NHK bahwa tujuan pengiriman tim
adalah untuk memberikan bantuan teknis kepada otoritas keselamatan transportasi
Jepang.
4. Ganggu 100 jadwal
penerbangan
Insiden tabrakan pesawat di landasan pacu ini membuat
sejumlah maskapai menjadwal ulang hingga membatalkan total hingga 100
penerbangan.
Jadwal sekitar 100 penerbangan dari dan menuju Bandara Haneda
yang mencakup sekitar 19 ribu penumpang terpaksa berubah gegara insiden ini. Japan
Airlines membatalkan 44 penerbangan domestik ke dan dari Haneda. All Nippon
Airways membatalkan 54 penerbangan domestik dan satu penerbangan internasional.
Sementara itu, perusahaan Kereta Api Jepang Pusat mengumumkan
akan menyediakan layanan kereta cepat tambahan pada Rabu sebagai tanggapan atas
pembatalan penerbangan domestik. Pihaknya telah menjadwalkan empat layanan
kereta cepat tambahan dari Tokyo ke stasiun Shin-Osaka.
5. KBRI selidiki
kemungkinan ada WNI di pesawat JAL yang terbakar
Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo langsung berkoordinasi dengan
otoritas Bandara Haneda Jepang, mencari informasi kemungkinan adanya warga
negara Indonesia (WNI) dalam insiden pesawat Japan Airlines yang terbakar pada
Selasa (2/1) sore.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha
Nugraha mengatakan saat ini KBRI Tokyo sedang bergerak untuk berkoordinasi,
pasca insiden ini.
"KBRI Tokyo sedang berkoordinasi dengan otoritas bandara
mengenai kemungkinan adanya penumpang WNI pada pesawat JAL (Japan Airlines)
tersebut," kata Judha dalam keterangannya.
Selain itu, KBRI Tokyo juga mengantisipasi kemungkinan adanya
WNI yang terjebak di Bandara Haneda, karena adanya pembatalan sejumlah
penerbangan.
Komentar
Posting Komentar